Puisi Esai Network

”Brings Poetry to the Center of the Public Arena” ​

Denny JA
Denny JA

Denny JA ( Sosok Pendiri )

Denny JA adalah seorang intelektual entrepreneur dan penulis multi talenta. Ia lahir di Palembang, 4 Januari 1963. Beberapa rekor penghargaan nasional dan internasional telah diraihnya atas kontribusinya di bidang akademik, politik, media sosial, sastra, dan kebudayaan. 

Kiprah Denny JA di dunia publik menonjol untuk empat bidang kepeloporan di Indonesia.

1.Kepeloporan dalam genre baru sastra ( Puisi Esai )

Denny JA membawa warna baru dalam dunia sastra Indonesia. Ia memperkenalkan sebuah genre yang disebutnya dengan puisi esai. Melalui genre ini Denny JA membawa puisi melampaui peran tradisionalnya karena menjadikan puisi sekaligus punya kekuatan esai, dan menjadikan esai memiliki keindahan puitik. Beberapa penghargaan yang ia dapatkan dalam Gerakan puisi esai:

  • Januari 2014.
    Tim 8 juga memilih Denny JA sebagai salah satu dari 33 tokoh sastra yang paling berpengaruh di Indonesia.
    .
  • Mei 2020.
    Resmi sudah puisi esai menjadi kata baru dalam kamus besar bahasa indonesia  (KBBI). Dalam kamus itu, puisi esai didefinisikan sebagai “Ragam sastra berisi pesan sosial dan moral melalui kata sederhana dengan pola berbait-bait, berupa fakta, fiksi dan catatan kaki.”
    .
  • Maret 2021.
    Denny JA menerima penghargaan sastra tingkat ASEAN dari Malaysia. Denny dianggap berjasa membawa nafas baru sastra, dan genre puisi esai meluas ke negara ASEAN.
    .
  • Lifetime Achievement Award 2021
    oleh Indonesian Writer’s Guild Satupena yang diberikan padanya atas dedikasi dan inovasi memperkaya dunia penulisan Indonesia selama 40 tahun lebih tanpa henti dalam berbagai genre penulisan.

2. Kepeloporan untuk kegiatan filantropi kemasyarakatan “Indonesia Tanpa Diskriminasi”

Denny JA mempopulerkan gerakan sosial yang ia beri nama “Gerakan Indonesia Tanpa Diskriminasi”. Yang baru dari Gerakan ini, Denny JA mengkampanyekan gagasan itu lewat aneka karya budaya : Film, Puisi, Teater, Lukisan, Foto, Lagu dan aneka riset ilmiah. Ia mengkampanyekan gagasan itu bahkan lewat iklan layanan publik yang muncul setiap hari di TV nasional sejak Oktober 2012 sampai Juni 2013. Penghargaan yang ia dapatkan dari Gerakan ini adalah pada tahun 2013 Denny JA memperoleh penghargaan Democracy Award dari media Rakyat Merdeka.

3. Kepeloporannya dalam mengubah politik pemilu melalui survei opini publik dan konsultan politik

Lingkaran Survei Indonesia yang didirikan Denny JA di tahun 2005 dianggap sebagai konsultan politik profesional pertama di Indonesia yang masif berperan dalam politik baru pemilu Indonesia. Sejak didirikan, sudah banyak penghargaan yang didapatkan dari Denny JA dan tim, yaitu :

NASIONAL

  • Empat kali memenangkan Presiden berturut-turut
  • Survei Paling Akurat
  • Paling Banyak Memenangkan Pilkada

INTERNASIONAL

  • Masuk 30 Tokoh Paling Berpengaruh di Internet versi TIME Magazine 2015
  • The World’s 2nd Golden Tweet 2014 oleh Twitter Inc.
  • World Guinness Records 2018 atas Pendidikan Politik Terbesar

4. Seni dan Sejarah Studio NFT Denny JA

NFT Marketplace Rarible Raises Over $14 Million, Plans to Launch on Flow Blockchain

Denny JA pertama kali membuat dan menjual karya NFT miliknya yang berjudul laku terjual pada tanggal 22 April 2021 dengan harga 27,5 WETH, atau sekitar Rp1 Miliar.

Karya NFT Studio Denny JA ikut mempelopori nilai komersial NFT di Indonesia. Lukisan  NFT studio ini yang berjudul “A PORTRAIT OF DENNY JA – 40 Years in the World of Ideas” laku dilelang sekitar satu milyar rupiah (70.000 USD) di pada tanggal 22 April 2021. Ia melelang lukisan karya Galam Zulkifli tersebut dari 16 April 2021 lalu melalui situs OpenSea.
Juga ada tweet yang diproduksi Studio Denny JA, laku 100 juta rupiah (7000 USD)  di bulan yang sama: April 2021.

Dari pengalaman itu, ia kini sedang membangun Studio NFT yang berisikan 100 edisi koran kuno yang berbahasa Indonesia dan Belanda. Nama 9 koran itu, antara lain: Bintang  Timor, edisi tahun 1866. Sinar Terang, edisi tahun 1888, hingga De Preanger Bode, edisi 1899. Serial NFT 100 edisi koran ini akan menjadi karya NFT ketiga dari Studi Denny JA. Serial 100 NFT + orsinal kopi 100 korannya diniatkan di balai lelang Christie.

Denny JA ( Sosok Pendiri ) Read More »

Lima Film Anti-Diskriminasi Hanung-Denny JA Ramaikan JAFF

Lima Film Anti-Diskriminasi Hanung-Denny JA Ramaikan JAFF

Jumat, 6 Desember 2013 | 03:21 WIB

Oleh : YS

Salah satu adegan film

Salah satu adegan film “Sapu Tangan Fang Yin”. Film ini salah satu dari lima film anti-diskriminasi yang diputar dalam ajang Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) VIII di Yogyakarta, Kamis (5/12). (Foto: istimewa)

Lima film bertema antidiskriminasi hasil kolaborasi Denny JA dengan sutradara Hanung Bramantyo diputar dalam festival film bergengsi Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) VIII di Yogyakarta.

Lima film itu yakni Sapu Tangan Fang Yin, Romi dan Juli dari Cikeusik, Cinta Terlarang Batman dan Robin, Bunga Kering Perpisahan, dan Minah Tetap Dipancung.

Film-film itu diputar dalam sesi Spesial Program: Film for Social Movement di Teater Budaya Yogyakarta pada Kamis (5/12) pukul 15.00-18.000 WIB.

“Pemutaran lima film bertema antidiskriminasi garapan Denny JA dan Hanung ini bukan baru pertama kali ini diadakan. Sebelumnya telah diputar di beberapa kegiatan gerakan sosial dan budaya di Jakarta dan sejumlah kota besar di Indonesia dalam rangka kampanye Indonesia Tanpa Diskriminasi yang digagas Yayasan Denny JA untuk Indonesia Tanpa Diskriminasi,” tutur festival manager JAFF Lija Anggraheni.

Lima film itu masing-masing berkisah tentang diskriminasi dalam berbagai bentuk yang kerap terjadi di Indonesia. Sapu Tangan Fang Yin, misalnya, bercerita tentang perempuan etnis tionghoa yang terpaksa meninggalkan tanah kelahirannya Indonesia ke Amerika Serikat demi menghilangkan trauma sebagai korban pemerkosaan saat kerusuhan Mei 1998.

Romi dan Juli dari Cikeusik tak ubahnya kisah cinta tragis Romeo dan Juliet namun dalam setting suasana berbeda yakni kisah cinta dua insan yang berbeda aliran keagamaan; Ahmadiyah dan kelompok Islam konservatif.

Minah Tetap Dipancung berkisah tentang nasib seorang wanita TKI di Arab Saudi yang merelakan nyawanya terpancung demi membela kehormatan dirinya yang nyaris direngut majikannya.

Cinta Terlarang Batman dan Robin menampilkan kisah tentang jalinan asmara dua lelaki yang distigmakan sebagai sesuatu yang melanggar norma, dan Bunga Kering Perpisahan yang mengisahkan tentang perkawinan beda agama.

Ketua Yayasan Denny JA, Novriantoni Kahar menjelaskan, lima film itu bermula dari lima puisi esai karya Denny JA dalam buku puisi esai Atas Nama Cinta yang dirilis pada 2012 lalu. Dijelaskan, puisi yang telah mendapat apresiasi dalam berbagai medium seperti film, musik, teater dan foto itu kemudian divisualisasikan dalam film.

Menurut dia, pemutaran lima film bertema antidiskriminasi itu bukan baru pertama kali ini diadakan. Lima film itu sebelumnya telah diputar di beberapa kegiatan gerakan sosial dan budaya di Jakarta dan sejumlah kota besar di Indonesia dalam rangka kampanye “Indonesia Tanpa Diskriminasi” yang digagas oleh Yayasan Denny JA untuk Indonesia Tanpa Diskriminasi.

Selain memutar film tersebut, pada hari terakhir penyelenggaraan festival, Sabtu (7/12), Hanung bersama Yayasan Denny JA akan mengisi salah satu sesi diskusi yang akan membincang tema Film for Social Movement.

Sumber: PR/YS

https://www.beritasatu.com/hiburan/153984/lima-film-antidiskriminasi-hanungdenny-ja-ramaikan-jaff

Lima Film Anti-Diskriminasi Hanung-Denny JA Ramaikan JAFF Read More »